Puan Maharani Dapat Wejangan Ini dari PWNU Jatim

0
138

Pertama.id – Ketua DPR RI Dr. (HC) Puan Maharani bertemu dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

Puan disambut dengan hangat oleh Wakil Rais Syuriah KH Agoes Ali Masyhuri serta sejumlah pengurus PWNU Jatim lain.

“Saya diberi wejangan oleh Kiai Ali bahwa silaturahmi itu intinya adalah gotong royong. Sementara itu, gotong royong itu inti sari dari Pancasila,” kata Puan, Rabu (2/3).

Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, dalam pertemuan tersebut, para masyayikh NU yang hadir adalah Gus Ali dan Kiai Marzuki.

Menyegarkan lagi ingatannya tentang silaturahmi dan kedekatan yang terjalin antara Sukarno, kakeknya, dengan Hadratussyekh KH Hasyim Ashari dan Megawati, ibundanya, dengan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

“Silaturahmi ini saya lakukan untuk menjahit kembali kedekatan yang pernah ada dalam dua generasi tersebut,” urai Puan.

Bagi Puan, Jawa Timur memiliki nilai emosional yang besar.

“Di Jawa Timur, Bung Karno lahir dan besar, kemudian wafat dan dimakamkan di Jawa Timur. Saya sebagai salah satu cucu Bung Karno merasa punya kedekatan secara psikologis dengan Jawa Timur,” kata mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) tersebut.

Puan berharap Jawa Timur bisa menjadi tempat bersemi dan berkembangnya cita-cita dari para pendiri bangsa yang terangkum dalam dasar negara, Pancasila.

“Sehingga apa yang dilakukan Bung Karno dan tokoh-tokoh di NU insyaallah bisa diteruskan oleh kita semua secara bergotong royong,” pungkas Puan.

Pentingnya menghidupkan kembali gotong royong dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan salah satu pokok pembicaraan yang mencuat dalam pertemuan antara Puan dengan PWNU Jawa Timur itu.

Puan juga bercerita bahwa dirinya diberi wejangan oleh Kiai Ali bahwa silaturahmi merupakan inti dari gotong royong yang merupakan sari dari Pancasila.

Dalam pertemuan tersebut, Kyai Ali menyatakan apresiasinya atas silaturahmi Puan tersebut dengan menyitir sebuah hadis nabi yang mengatakan bahwa orang-orang yang merawat silaturahmi akan memiliki rezeki yang baik dan umur panjang.

Menurut Kiai Ali, di negeri yang penuh keragaman seperti Indonesia, silaturahmi dan kebersamaan amat dibutuhkan.

“Kita cari titik persamaan, jangan titik perbedaan. Dibutuhkan juga tolong-menolong dan gotong royong. Ini penting untuk Kembali dihidupkan karena mulai padam dan ditinggalkan masyarakat,” katanya.

Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar mengingatkan lagi bahwa kemerdekaan yang dicapai Indonesia merupakan hasil dari kumpulan rasa cinta yang amat besar terhadap negara.

“Bagi warga NU, NKRI harga mati itu bukan jargon semata. Merawat dan menjaga NKRI sama pentingnya menjaga Islam,” kata Marzuki mengungkapkan.

Dia menjelaskan analogi yang menggambarkan pernyataannya tersebut. Menurut dia, kemerdekaan Indonesia merupakan berkah luar biasa bagi NU dan Indonesia.

Dia berharap hubungan baik antara kaum nasionalis dan ulama yang terjalin sejak lama itu bisa terus dirawat.

“Kalau dulu Indonesia merdeka didukung oleh kerja sama antara para ulama dan nasionalis, kami semua, para kiai, dan Mbak Puan ingin terus menjaga bangsa ini dengan bergotong royong,” tegas Marzuki.

Sumber : JPNN

LEAVE A REPLY