Pembangunan Awning Dinilai sebagai Pentas Politik Erman Safar

0
113

Pertama.id – Pembangunan awning di Jalan Minangkabau, Bukittinggi, tak sekadar proyek biasa. Pakar Politik dan Peneliti Polstra Institute Hardi Putra Wirman mengatakan pembangunan awning ini bersangkutan dengan politik 2024.

“Ini soal elektabilitas Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar,” kata Hardi.

Pembangunan awning itu merupakan proyek prestisius yang digara Erman Safar.

Proyek itu tentu aka menjadi tolok ukur bagi masyarakat.

Jika berhasil, elektabilitas Erman Safar akan naik dan modal bagus untuk Pilkada 2024.

Sebaliknya, Erman Safar bisa disebut gagal jika proyek tersebut tak tuntas.

Sebab itu, pembangunan awning itu sangat ingin direalisasikan Erman Safar. Apalagi pentas politik 2024 sangat terbuka untuknya.

“Peluang Erman Safar di Pilkada 2024 sangat besar. Dia incumbent atau petahan yang tentu memiliki modal politik yang kuat secara personal, jaringan sosial, partai pendukung, finansial, dan birokrasi,” ucap Hardi.

Modal politik itu tentu harus dikelolanya secara baik agar terpilih dua kali sebagai wali kota Bukittinggi.

Pada Pilkada Bukittinggi dalam dua kali pemilihan, belum pernah ada petahana yang menang untuk periode kedua.

Hal ini menjadi tantangan bagi Erman Safar untuk menduduki takhta wali kota Bukittinggi sekali lagi. Erman Safar bisa saja berduel dengan mantan wali kota Bukittinggi sebelumnya, Ramlan Nurmantias.

“Capaian Erman Safar hari ini merupakan kinerja Ramlan Nurmantias pada periode sebelumnya. Artinya Ramlan bisa dianggap berhasil memimpin Bukittinggi,” terangnya.

Sebagai birokrat dan kedudukannya saat ini sebagai Ketua Partai Demokrat Bukittinggi, Ramlan harus banyak tampil di hadapan publik.

Meski Ramlan belum menyatakan secara tegas akan maju sebagai calon wali kota Bukittinggi, namun posisinya bisa diperhitungkan sebagai lawan yang kuat bagi Erman Safar.

“Ramlan bisa mengkritiki celah kebijakan Erman Safar yang kurang pas. Dia juga harus tampil dengan gagasan inovatif untuk merenggut perhatian publik,” tutupnya.

Sumber : JPNN

LEAVE A REPLY