Lewat Sekolah Lapang, BMKG Bekali Nelayan Cilacap Pengetahuan Cuaca

0
374

Pertama.id-Badan Meteorolog,i Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membekali nelayan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dengan pengetahuan tentang cuaca melalui kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) 2020.

Kegiatan yang digelar BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap serta diikuti 25 nelayan dan penyuluh itu dibuka oleh anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti di Gedung Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap, Selasa siang.

Pembukaan SLCN 2020 tersebut juga diikuti oleh sejumlah pejabat BMKG dan Kepala Stasiun Meteorologi dari berbagai wilayah Indonesia secara daring.

Saat menggelar konferensi pers usai pembukaan SLCN 2020, anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mengatakan kegiatan tersebut digelar dengan tujuan untuk melatih nelayan supaya tahu tentang kondisi cuaca, angin, dan gelombang laut.

“Dengan tujuan saat nelayan melaut, mereka tidak menghadapi sesuatu yang tidak diinginkan, sehingga tepat waktu, tepat cuaca, dan tangkapannya bisa maksimal,” kata dia yang juga anggota Fraksi Partai Gerindra dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII Cilacap dan Banyumas.

Ia mengharapkan melalui pelatihan yang diberikan oleh BMKG, nelayan yang berangkat melaut bisa pulang dengan selamat dan bertemu keluarganya dengan membawa hasil tangkapan yang maksimal.

Oleh karena itu, kata dia, kegiatan SLCN 2020 digelar sebagai upaya untuk mendukung nelayan dalam meningkatkan perekonomian dengan melihat cuaca yang tepat dan aman sehingga dapat menjaga keselamatan mereka saat melaut.

“Tidak hanya nelayan yang diberikan pelatihan, beberapa waktu lalu juga petani mendapatkan pelatihan karena BMKG sekarang satu-satunya yang bisa menjadi acuan yang paling akurat (dalam memberikan informasi tentang prakiraan cuaca),” katanya.

Terkait dengan hal itu, Novita mengharapkan BMKG untuk meningkatkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada serta merawatnya dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.

“Jangan sampai kita beli sarana-prasarana, SDM-nya tidak bisa menggunakan. Dengan adanya sarana dan prasarana yang mendukung, kemudian SDM yang mumpuni, insyaallah akan menghasilkan data-data informasi yang akurat untuk masyarakat secara keseluruhan, khususnya di Kabupaten Cilacap ini,” katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengharapkan nelayan bisa memahami materi yang diberikan oleh BMKG.

“Utamanya bagaimana menerima, kemudian mengaplikasikan informasi peringatan dini terhadap gelombang tinggi ketika beraktivitas (di laut). Diharapkan nelayan bisa merencanakan aktivitasnya sebelum melaut,” katanya.

Menurut dia, hal itu penting karena tujuan beraktivitas di laut adalah untuk kesejahteraan.

Dalam hal ini, kata dia, ketika nelayan aman di laut maka harapan untuk mendapatkan hasil maksimal adalah besar.

“Aman di laut, nelayan sejahtera, harapannya Cilacap maju dan sejahtera,” tegasnya.

Ia mengharapkan alumni dari SLCN dapat menjadi agen penyampai informasi cuaca maritim bagi nelayan yang lain.

Sementara itu, Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan SLCN 2020.

“Tentunya kegiatan ini akan memberikan tambahan pengetahuan. Jadilah nelayan yang menyesuaikan alam, jangan alam yang disuruh menyesuaikan keinginan nelayan. Kalau nelayan yang menyesuaikan alam, Insyaallah nelayan selamat, hasilnya nanti berkah bagi keluarga,” katanya. (JP/Red)

LEAVE A REPLY