Menko Puan Serahkan DPA Pembangunan Monumen Soekarno ke Bupati

0
360

Pertama.id-Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menyerahkan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) pembangunan monumen Ir Soekarno kepada Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa.

Penyerahan DPA tersebut dilakukan bertepatan dengan Kemah Revolusi Mental yang diselenggarakan di GOR Patih Gumantar, Ngabang, Kabupaten Landak, Selasa (26/2/2019).

Monumen proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia itu sendiri akan dibangun di bundaran Pal 2 Kota Ngabang.

“Bung Karno sebagai salah satu pendiri bangsa ini pernah mengatakan bahwa gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit. Untuk itu, saya harapkan kepada pemuda Landak untuk tidak berhenti mengejar cita-citanya, karena tidak ada yang tidak mungkin selagi kita mau terus belajar dan bekerja keras,” ujar Puan Maharani.

Selain menyerahkan DPA Monumen Soekarno, Menko Puan juga membagikan sejumlah bantuan untuk masyarakat Kabupaten Landak, di antaranya bibit sawit untuk peremajaan pada lahan seluas 585,7 hektare di Landak. Kemudian bantuan 2000 bibit pisang yang diserahkan kepada lima kelompok tani yang ada di Kabupaten Landak, serta lima buah mesin pertanian untuk lima kelompok tani.

Menko Puan juga membagikan bantuan program keluarga harapan (PKH) kepada 18.798 penerima dengan anggaran Rp 23 miliar lebih serta menyerahkan Kartu Indonesia Pintar dengan penerima 58.729 siswa.

“Pada kesempatan ini, kami juga menyerahkan makanan tambahan bagi ibu menyusui dan balita masing-masing 500 kilogram, kemudian ada penyerahan sarana dan prasarana pendidikan untuk sejumlah sekolah yang ada, bantuan dana untuk renovasi lima SD yang ada di Landak,” jelas Puan.

Selain itu, juga bantuan untuk komunitas adat terpencil di Landak sejumlah Rp 76 juta, Pembagian Kartu Indonesia Sehat untuk 203.855 penerima, bantuan permodalan bagi Bumdes senilai Rp 50 juta rupiah, serta goodybag program revolusi mental sejumlah 2.000 buah.

“Saya juga ingin mengecek langsung sejauh mana pemanfaatan program KIP, KIS dan PKH yang ada di Landak, apakah bantuan yang diberikan oleh Presiden Jokowi ini diterima dengan baik oleh masyarakat sesuai dengan sasarannya,” kata Puan.

Terkait program Gerakan Nasional Revolusi Mental yang dicanangkan pemerintah, Puan berharap agar itu bisa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Dimana menurut Puan, praktek revolusi mental adalah menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong.

“Gerakan revolusi mental terbukti berdampak positif terhadap kinerja pemerintahan Jokowi. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ada banyak prestasi yang diraih berkat semangat integritas, kerja keras, dan gotong royong dari aparat negara dan juga masyarakat,” katanya.

Revolusi Mental, sambung Puan merupakan suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali dan berjiwa api yang menyala-nyala.

“Itulah adalah gagasan revolusi mental yang pertama kali dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956,” ucapnya.

“Soekarno melihat revolusi nasional Indonesia saat itu sedang mandek, padahal tujuan revolusi untuk meraih kemerdekaan Indonesia yang seutuhnya belum tercapai,” pungkas Puan.(fri/jpnn)

LEAVE A REPLY