Harga Kedelai Impor di Kudus Naik Lagi Jadi Rp9.750 per Kilogram

0
268

Pertama.id – Harga jual kedelai impor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali naik menjadi Rp9.750 per kilogram dari sebelumnya Rp8.150/kg karena keterlambatan pengiriman dari negara asal.

“Selain karena ada keterlambatan pengiriman kedelai dari Negara Amerika, informasinya jumlah panennya juga menurun dan indeks harga di pasaran juga mengalami kenaikan,” kata Ketua Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma’ruf di Kudus, Selasa.

Untuk itu, kata dia, harga jualnya mulai Senin (8/2) mengalami lonjakan menjadi Rp9.750/kg. Sedangkan stok kedelai untuk sementara menipis karena hanya 15 ton kedelai, sebelumnya bisa mencapai 60-an ton.

Hal tersebut, terjadi lantaran sejak tiga hari sebelumnya belum mendapatkan tambahan pasokan distributor besar karena terdampak banjir. Sementara stok kedelai lokal juga belum tersedia.

Untuk permintaan kedelai impor per harinya berkisar antara 10-15 ton. Sedangkan permintaan selama masa pandemi cenderung berfluktuasi karena menyesuaikan permintaan pasar.

“Lebih-lebih setelah dua hari semua pasar tradisional di Kabupaten Kudus diliburkan,” ujarnya.

Dikatakannya, dalam waktu dekat akan ada pendistribusian kedelai impor dari Semarang, menyusul banjir yang terjadi di Jalan Semarang-Demak mulai surut.

Harga jual kedelai impor, kata dia, normalnya memang berkisar 6.500/kg. Akan tetapi, sejak adanya pandemi virus corona yang mengakibatkan beberapa daerah melakukan antisipasi penyebaran virus corona sehingga berdampak pada distribusinya.

Akibatnya, lanjut dia, harga jual kedelai impor terdongkrak naik secara bertahap hingga akhirnya mencapai Rp8.000/kg, kemudian naik lagi menjadi Rp9.750/kg. Lonjakan harga sebesar itu sangat jarang karena harga jual kedelai tertinggi beberapa tahun terakhir, yakni pada tahun 2018 yang mencapai Rp7.500/kg.

Jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Kudus diperkirakan mencapai 300-an pengusaha yang tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Kota, Jekulo, Kaliwungu, Dawe, Bae, Gebog, Undaan, Mejobo dan Jati.

Sumber  :  Jateng Pos

LEAVE A REPLY