Fadli Zon Mengecam Keras Kekerasan Israel di Masjid Al Aqsa

0
141

Pertama.id – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengecam keras aksi aparat keamanan Israel terhadap warga Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa, pada Jumat.

Menurutnya, aparat keamanan Israel melakukan kekerasan terhadap jemaah salat Subuh di Masjid Al Aqsa dan juga saat salat Jumat (15/4).

Dia mengatakan Bulan Sabit Merah Palestina telah mengevakusi 152 warga Palestina ke rumah sakit terdekat.

Fadli Zon mengatakan kekerasan di Kompleks Al Aqsa, terutama saat bulan suci Ramadan seharusnya bisa dicegah lebih awal.

Pasalnya, Israel kerap menempuh aksi kekerasan hampir tiap tahun di bulan Ramadan ketika umat Islam beribadah di Masjid Al Aqsa.

“Saya melihat perlu kesungguhan langkah preventif agar kekerasan di Kompleks Al Aqsa tidak terulang setiap Ramadhan,” kata Fadli Zon dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/4).

Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Gerindra itu mengatakan seharusnya Perserikatan Bangsa Bangsa dan komunitas internasional tidak lepas tangan.

“Apalagi, kalau kita merujuk resolusi penting Majelis Umum PBB Nomor 181 Tahun 1947, yang menetapkan Yerusalem sebagai wilayah di bawah kewenangan internasional dan diberikan status hukum dan politik terpisah,” kata Fadli Zon.

Lebih lanjut dia mengatakan dengan korban luka-luka lebih dari seratus, dan tewas 36 warga Palestina sejak Januari tahun ini, menunjukkan masa depan suram kepemimpinan PM Israel Naftali Bennett sebagai mitra perdamaian.

Menurut dia, Naftali Bennett adalah politikus sayap kanan garis keras yang pernah menolak negara Palestina.

Dia menegaskan Naftali Bennett lebih keras dari Netanyahu.

“Rangkaian kekerasan dalam tiga pekan belakangan ini membuktikan tak ada yang berubah dari kebijakan Israel atas warga Palestina,” ujar politikus yang juga Wakil Presiden the League of Parliamentarians for Al Quds, organisasi parlemen global yang berbasis di Istanbul.

Terkait langkah konkret BKSAP DPR atas situasi terkini di Palestina, Fadli mengatakan pihaknya selalu konsisten mendukung Palestina di banyak forum parlemen.

Mantan wakil ketua DPR itu menjelaskan saat Sidang Umum IPU (Inter Parliamentary Union) ke-144 pada 20 sampai 24 Maret lalu di Bali, pihaknya pada awalnya akan mengajukan draf resolusi terkait Palestina.

Namun, lanjut Fadli Zon lagi, karena konflik Rusia dan Ukraina makin memanas, pihaknya pun kembali menunda draf Palestina tersebut.

“Namun, kami selalu mengingatkan bahwa krisis Rusia dan Ukraina tak boleh mengabaikan isu Palestina,” kata Fadli Zon.

Sumber : JPNN

LEAVE A REPLY