Yuli: Terima Kasih Buat Pak Airlangga Hartarto

0
137

Pertama.id – Yuli, seorang pedagang gorengan di Salatiga mengucapkan terima kasih kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, atas kebijakan minyak goreng satu harga yang telah ditetapkan pemerintah.

Menurutnya kebijakan minyak goreng yang dijual Rp 14.000 per liter tersebut, sangat membantu pedagang kecil seperti dirinya.

“Terima kasih buat Pak Airlangga yang bisa meringankan beban rakyat. Alhamdulillah saya sebagai pedagang gorengan sangat senang bisa beli minyak goreng murah,” ungkap Yuli di sela-sela acara operasi pasar yang digelar di Pasar Kota I Salatiga, Sabtu (29/1).

Warga Kecamatan Tingkir Salatiga ini menceritakan, harga minyak goreng yang sempat melambung tinggi, telah berdampak terhadap usahanya.

Wanita 46 tahun ini mengaku sempat menaikkan harga dagangannya yang kemudian berdampak pada sepinya pembeli.

“Kayak kemarin (gorengan) Rp 500-an, sekarang Rp 2.000 dapet 3 aja jarang,” keluhnya.

Dia berharap kebijakan minyak goreng murah satu harga ini bisa diterapkan terus ke depannya dan menyeluruh hingga di pasar tradisonal.

“Sering-seringlah ada kayak gini, biar bisa mengurangi beban rakyat miskin, menengah ke bawah,” harap Yuli.

Dalam operasi pasar di Salatiga, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan terus memantau untuk memastikan penerapan kebijakan stabilisasi harga minyak goreng.

Setelah kebijakan minyak goreng satu harga 14.000 per liter dengan disubsidi menggunakan dana BPDP KS.

Kebijakan terbaru pemerintah juga telah menetapkan harga eceran tertinggi minyak goreng curah Rp 11.500, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500, dan minyak goreng kemasan premium Rp. 14.000. x Kebijakan mulai berlaku 1 Februari untuk memberi waktu untuk penyesuaian manajemen stok minyak goreng di tingkat pedagang hingga pengecer.

Ketua Umum Partai Golkar ini memahami masyarakat sangat menunggu stabilitas harga di pasaran.

Airlangga juga menegaskan pemerintah akan menindak pihak-pihak yang tidak menjalankan kebijakan minyak goreng murah satu harga ini.

“Tentu pemerintah punya satgas pangan untuk mengambil tindakan apabila harganya tidak dipatuhi,” tegas Airlangga.

Sumber : JPNN

LEAVE A REPLY