Wacana BBM Naik, Driver Ojol Persoalkan Tarif yang Terlalu Kecil

0
112

Pertama.id – Ratusan driver ojek online (ojol) yang tergabung dalam Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur melakukan demo di depan Kantor Grahadi Surabaya, Rabu (24/8).

Salah satu koordinator aksi, Daniel Lukas Rorong, menjelaskan tujuan demonstrasi itu untuk meminta penurunan besaran potongan aplikasi menjadi 10 persen.

“Untuk potongan aplikasi yang saat ini dirasa para ojek online terlalu berat 20-25 persen. Kami ingin diturunkan menjadi 10 persen,” kata Daniel.

Terlebih, saat ini, tarif ojek online dinilai terlalu murah, yaitu Rp 6.400 untuk jarak 0-5 km pada fitur antar makanan dan barang, sementara orang Rp 7.200.

Hal itu tentu tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 564 Tahun 2022 tentang Perhitungan Biaya Jasa penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat dengan Aplikasi atau ojek online.

“Untuk Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 564 Tahun 2022 yang akan berlaku pada 29 Agustus mendatang itu berubah menjadi sekitar Rp 9.200,” kata Daniel.

Hanya saja, rentang jaraknya masih 0-5 kilometer. Adapun pihaknya meminta diubah menjadi 0-4 kilometer

“Kami harap sebelum aturan tersebut berlaku bisa diubah menjadi 0-4 kilometer karena jarak itu terlalu jauh meskipun harganya naik,” ujar Daniel.

Terlebih, pemerintah berencana untuk menaikan harga BBM.

Tentunya tidak ada pengaruh jika harganya naik, tetapi rentang jaraknya tidak diubah.

“Rencananya BBM juga naik, sedangkan tarifnya terlalu murah. Para ojek online tidak mengalami kesejahteraan dan tidak bisa menghidupi keluarganya,” tuturnya.

Apalagi, wacana kenaikan BBM Pertalite menjadi Rp 10 ribu per liter, sementara tarif ojek online tidak sampai 10 ribu. Tentunya tidak seimbang.

“Kami berharap sebelum kenaikan BBM berlangsung, untuk kenaikan tarif ojek online bisa diberlakukan,” katanya.

Dia meminta kenaikan tarif ojek online juga dibarengi dengan kenaikan tarif taksi online.

“Untuk taksi online yang tarifnya Rp 11 ribu, maka selisih dengan tarif ojol tidak lah terlalu jauh. Takutnya perang tarif antara ojol dan taksi online. Jadi, tarif ojol dan taksi online dinaikkan,” ucap Daniel.

Sumber : JPNN

LEAVE A REPLY