Tiga Peziarah Tersesat di Gunung Ungaran, Begini Cerita Mistisnya

    0
    220

    Pertama.id – Selama tiga hari dua malam tersesat di puncak Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, 3 orang peziarah mengalami banyak kejadian mistis. Tidak hanya kondisi fisik dirasakan mulai melemah, psikis juga terganggu adanya kejadian-kejadian aneh tersebut.

    Mindiyanah (37) warga Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, mencerita, ia dan suaminya, Roni (40), dan tetangganya, Seto (50) selama tersesat dan dinyatakan hilang oleh keluarga, merasakan keangkeran gunung Ungaran. Hal itu dialami adanya kejadian aneh yang dipercayai sebagai bagian dari mistis gunung yang bernama Suroloyo tersebut.

    “Malam hari pertama saat tidur seolah-olah dikelilingi banyak orang tidak dikenal. Seperti mengitari tubuh kami yang sedang tidur, jumlahnya banyak sekali,” ujarnya kepada Jateng Pos, seusai berhasil dievakuasi Tim SAR di balai desa Nyatnyono, Ungaran Barat, Sabtu (7/8) sore.

    Kejadian itu, lanjut Mindiyanah membuat ia bertiga tidak bisa tidur. Saat terjaga mereka bertiga sesekali berteriak minta tolong. Namun tidak melihat siapa-siapa juga tidak mendengar suara orang yang diharapkan segera memberikan pertolongan.

    “Malam itu kami membuat api unggun cukup besar, berharap tim SAR ada yang melihat dan memberikan pertolongan. Anehnya, tidak ada yang mengetahui keberadaan kami,” ungkapnya.

    Memasuki malam yang kedua, perasaan adanya orang yang mengelilingi masih terus mengikuti. Sampai kemudian saat ia terkesiap tidur seperti didatangi dua orang laki-laki dan perempuan yang berpakaian keraton. Keduanya mendekat seperti mau mengajak biacara.

    “Kedua sosok itu mungkin penunggu kawasan situ (makam Nyai Suko, red), karena itu saya sampaikan padanya mohon restunya agar dapat selamat,” tambahnya.

    Setelah kejadian tersebut esok harinya keberadaan ketiga survivor tersebut berhasil ditemukan Tim SAR. Ketiganya saat itu dalam kondisi lemas berebahan di perbukitan dekat makam Nyai Suko.

    “Selama upaya mencari jalan ke perkampungan, kami jalan sampai sekitar 5 km tapi masih di situ-situ saja. Lokasinya banyak jurang dan bukit. Anehnya, setelah terus berjalan ternyata kami kembali ke makam Nyai Suko hingga ditemukan Tim SAR,” tandasnya.

    Kejadian aneh lainnya dialami Seto, ia setiap malam banyak mendengar teriakan orang dari dasar jurang. Teriakan orang meminta tolong, juga suara seperti orang yang sedang merasakan kesakitan. “Mungkin mereka arwah para pendaki yang meninggal di dalam jurang. Jelas sekali suaranya, saya juga mendoakan mereka,” tuturnya.

    Seto mengaku selama bermalam di gunung, sering mengalami mimpi yang aneh. Diantaranya ia didatangi 2 orang perempuan cantik yang mengajaknya menikah namun ia menolak. Selain itu ia bermimpi melihat pisang emas yang bertandan-tandan.

    “Kalau saya mau diajak menikah wanita itu mungkin saya sudah tidak ada (meninggal, red), karena itu menolak. Sedangkan mimpi pisang emas menandakan pasti akan selamat, mimpi itu merupakan kabar baik yang kami dapatkan,” ungkapnya.

    Seperti diberitakan sebelumnya, 3 orang peziarah hilang usai melakukan ritual di Gunung Ungaran ditemukan, Sabtu (7/8) sekitar pukul 11.00. Mereka ditemukan di lokasi sekitar 8 km dari Desa Ngipik dimana mereka memulai pendakian. Di lokasi tersebut tim sebelumnya sudah berkali-kali melakukan penyisiran.

    Kepala Kantor SAR Semarang, Heru Suhartanto, mengatakan pencarian ini melibatkan 100 personel sejak Kamis (5/8) malam.
    “Pencarian dibagi menjadi 9 Search Rescue Unit (SRU) dengan kekuatan 100 personel. Setelah pencarian selama tiga hari ketiga survivior berhasil ditemukan di pertigaan Sendang Seputon dalam keadaan lemas,” ujarnya.

    Sumber : Jateng Pos

    LEAVE A REPLY