Minyak Goreng Sempat Langka, Mendag: Ini Perbuatan Mafia

0
151

Pertama.id – Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan ada penyelundupan pasokan minyak goreng yang dilakukan oleh mafia ke luar negeri.

Hal itu menyusul kelangkaan minyak goreng yang terjadi belakangan ini.

Menurut Lutfi, seharusnya dengan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) dan Domestic Market Obligation (DMO) kebutuhan minyak goreng bisa terpenuhi setiap bulannya.

“Jadi, ini yang saya sebut bahwa ini perbuatan mafia yang mesti kita berantas bersama-sama,” ungkap Mendag pada rapat bersama DPR, Kamis (17/3).

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan per 14 Februari – 16 Maret 2022, kebijakan DMO mengumpulkan 720.612 ton minyak sawit dari 3,5 juta ton total ekspor produk CPO dan mendistribusikan sebanyak 551.069 ton, atau 76,4 persen ke masyarakat.

“720 juta ton itu itu yang sudah didistribusikan sekitar 570 juta liter kalau dibagi sebenarnya surplus dan cukup,” ungkap Mendag.

Mendag mencontohkan per 14 Februari-19 Maret 2022 Sumatera Utara mendapatkan pasokan minyak sebesar 60.423.417, sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah masyarakat di Sumatera Utara per 2021 jumlahnya 15,18 juta orang. Masyarakat Medan sendiri menurut BPS jumlahnya 2,5 juta orang.

Artinya, satu orang bisa mendapatkan 10 juta liter.

“Namun, faktanya saya ke medan, pasar, supermarket tidak ada minyak goreng. Itu aneh,” kata Mendag.

Adapun, terdapat tiga daerah yang mengalami kemiripan kasus sepeti itu, di antarnya Surabaya, Jakarta, dan Medan.

“Jadi spekulasi kami adalah ada orang-orang yang mendapat kesempatan di dalam kesempitan,” beber Mendag.

Eks Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu yakin ada permainan minyak goreng pada ketiga daerah tersebut.

“Tiga daerah itu didominasi oleh industri, pelabuhan jadi kalau pelabuhan ini keluar dari pelabuhan rakyat satu tongkang bisa 1.000 ton atau satu juta liter dikali 7.000 sampai 8.000 uangnya bisa Rp 8-9 miliar,” tutup Mendag.

Sumber : JPNN

LEAVE A REPLY