Lihat, Delegasi G20 Belajar Sejarah di Keraton Yogyakarta

0
138

Pertama.id- Sejumlah delegasi G20 Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) mengunjungi Keraton Yogyakarta pada Kamis (24/3).

Di keraton, para delegasi diajak melihat lebih dekat bagaimana penampakan di dalam Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang memiliki sejarah panjang.

Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Nityabudaya Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara hadir secara langsung untuk menyambut para tamu delegasi G20.

GKR Bendara mengatakan bahwa para tamu anggota G20 diajak berkeliling Keraton Yogyakarta untuk melihat bangunan dan situs yang memiliki nilai sejarah tinggi.

“Hari ini keraton mendapat kunjungan dari rombongan G20 yang tadi kami sambut dari pegalaran dan keluarnya di (Bangsal) Magangan,” kata GKR Bendara.

Para delegasi G20 mengawali kunjungannya dengan melihat Pameran Jayapatra yang berlangsung di Pagelaran Keraton Yogyakarta.

Pameran itu menyuguhkan berbagai bukti sejarah yang menunjukkan dedikasi Keraton Yogyakarta kepada Bangsa Indonesia.

Para delegasi juga sempat diajak melihat sejumlah koleksi kereta milik Keraton, kemudian melanjutkan perjalanan menyusuri Bangsal Sitihinggil.

“Itu lokasi yang cukup bersejarah bagi bangsa kita,” ujar putri bungsu Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X ini.

Jangan Kaget Empat lukisan karya Raden Saleh yang telah direstorasi di Keraton Yogyakarta tidak luput dipamerkan kepada para delegasi.

Rombongan juga melihat karya beragam jenis batik khas Yogyakarta, terutama yang dipakai di dalam Keraton Yogyakarta.

“Kami juga menampilkan beberapa produk UMKM di DIY untuk melengkapi alur cerita dari Yogyakarta,” ucap Bendara.

Di sela-sela menyusuri isi Keraton, para delegasi G20 mendapat kesempatan beristirahat di Bangsal Srimanganti dengan menikmati bir jawa.

“Bir jawa adalah minuman nonalkohol dan ini minuman tradisional dari Yogyakarta, dari Keraton sendiri,” kata dia.

Bendara berharap dengan mengunjungi Keraton Yogyakarta, para delegasi G20 dapat memahami sejarah Yogyakarta kemudian menceritakan pengalamannya kepada dunia.

Ia juga berharap momentum itu dapat menunjukkan bahwa Yogyakarta telah siap kembali menerima tamu atau wisatawan mancanegara.

Sumber : JPNN

LEAVE A REPLY