Inilah Alasan Legenda Tenis Indonesia Yayuk Basuki Memilih Bergabung dengan PDIP

0
138

Pertama.id – Legenda tenis Indonesia Yayuk Basuki memutuskan bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.

Salah satu alasan mantan petenis tunggal putri Indonesia itu bergabung karena melihat PDIP sebagai partai yang konsisten memperjangkan hak rakyat kecil.

“Saya merasa bahwa PDIP sangat konsisten membela dan memperjuangkan hak rakyat kecil,” kata Yayuk ditemui di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Minggu (30/10).

Mantan anggota DPR Fraksi PAN itu mengaku akan fokus ke beberapa isu, seperti urusan olahraga hingga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), setelah bergabung dengan PDIP.

Yayuk fokus ke hal itu karena besar dari kalangan olahraga khususnya tenis, bahkan belakangan ini sering membina para pelaku UMKM.

“Saya banyak membina pelaku UMKM. Jadi, saya rasa itu ingin saya lanjutkan, masalah bagaimana nanti, tergantung kebijakan partai,” ujar Yayuk.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya pada 2023 menerima 198.354 kader baru.

Menurut dia, sebanyak seribu di antaranya melaksanakan pembekalan sebagai kader baru pada Minggu ini.

“Kemudian akan dilakukan secara terus menerus di bawah tanggung jawab Pak Djarot (Syaiful Hidayat, red) selaku Ketua Bidang Ideologi dan Organisasi DPP PDIP,” kata Hasto ditemui di Sekolah Partai.

Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu berharap kader baru PDIP memiliki kesadaran ideologi yang berdasarkan Pancasila sampai pemahaman ajaran Bung Karno.

“Kemudian kesadaran politik tentang bagaimana mencapai cita-cita masyarakat adil dan makmur, pemahaman terhadap seluruh ideologi pemikiran Bung Karno, gagasan Trisakti bung Karno yang dijabarkan dalam upaya membangun Indonesia berdikari di bidang ekonomi dan berdiri kokoh atas kebudayaan Indonesia,” lanjut Hasto.

Pria berkacamata itu melanjutkan dari seribu kader baru yang hadir pembekalan di Sekolah Partai pada Minggu ini, ada pakar gunung berapi sosok Surono atau akrab disapa Mbak Rono.

Dia mengatakan melalui Mbah Rono semua pihak bisa belajar bahwa pengetahuan sebaiknya menjadi dasar dalam membuat kebijakan.

“Kalau alam saja bisa dilakukan dengan instrumen pengetahuan, politik pun agar jangan memunculkan letupan-letupan yang meruntuhkan persatuan bangsa,” ujar Hasto Kristiyanto.

Sumber : JPNN

LEAVE A REPLY