Gunung Merapi Level 3, 7 Kali Guguran Lava Meluncur ke Sungai Bebeng

0
104

Pertama.id – Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah masih terus mengeluarkan aktivitas kegempaan.

Pada pekan ini, 7 – 13 Oktober 2022, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat bahwa aktivitas kegempaan masih cukup tinggi.

Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan Gunung Merapi pada pekan ini mengeluarkan tujuh kali guguran lava ke arah barat daya sejauh 1,5 kilometer, dominan ke Sungai Bebeng.

Pada pekan ini tidak ada perubahan morfologi yang signifikan dari kubah barat daya dan kubah tengah.

“Volume kubah terhitung tetap, yaitu untuk kubah lava barat daya sebesar 1.626.000 m3 dan kubah tengah sebesar 2.772.000 m3,” kata Agus.

Sepekan terakhir, aktivitas kegempaan di Gunung Merapi tercatat 354 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 1 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 243 kali gempa Fase Banyak (MP), 1 kali gempa Frekuensi rendah (LF), 1 kali gempa Tremor, 378 kali gempa Guguran (RF), 39 kali gempa Hembusan (DG), dan 8 kali gempa Tektonik (TT).

“Intensitas kegempaan pada minggu ini masih tinggi. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan,” ucapnya.

Agus juga mengatakan bahwa pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 47 mm per jam selama 140 menit di Pos Kaliurang pada 10 Oktober 2022.

Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Level 3 atau Siaga.

Gempa Guguran Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.

Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di lereng Merapi.

Sumber : JPNN

LEAVE A REPLY