Diduga Pelaku Dua Orang Bom Gereja Kategori “High Explosive”

    0
    236

    Pertama.id – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan (Sulsel) Inspektur Jenderal Merdisyam menyebut jumlah korban akibat ledakan bom di pintu gerbang Gereja Katedral di Makassar kini bertambah menjadi 20 orang.

    “Sampai saat ini jumlahnya, di RS Bhayangkara tujuh orang, RS Siloam empat orang. Dari total dengan data luka ringan sudah pulang, sebanyak 20 orang. Ini perkembangan terakhir,” ujar Kapolda Sulsel itu, saat mengunjungi korban di RS Stella Maris, Makassar, Minggu.

    Irjen Merdisyam menyampaikan, dari informasi yang dihimpun ada korban mengalami luka berat, sedang, dan ringan. Namun, bagi korban yang mengalami luka ringan diberikan rawat jalan.

    “Ada yang luka berat, luka ringan, dan sedang. Luka ringan sudah diberikan pengobatan, ada rawat jalan, bisa pulang. Kalau masih dianggap luka berat, seperti luka bakar, kami rawat intensif di RS Bhayangkara,” ujarnya pula.

    Mengenai penanganan seluruh korban, Merdisyam menyatakan korban yang memerlukan perawatan intensif akan dirawat di RS Bhayangkara dalam hal penanganan lanjutan.

    “Kami pusatkan penanganan korban di RS Bayangkara. Penanganan terpadu ini agar bisa kami kontrol. Untuk pengawasan yang sama kami bawa ke RS Bhayangkara,” kata Kapolda kepada wartawan.

    Ditanyakan soal jaringan terduga pelaku, kata dia, masih dilakukan pendalaman oleh Densus 88. Rencanannya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan ke Makassar mengunjungi lokasi kejadian.

    Disampaikan Kapolda Irjen Pol Merdisyam menyatakan, ledakan bom yang terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar pada Minggu pagi, mempunyai daya ledak tinggi atau high explosive.

    “Berdasarkan analisa tim, itu masuk dalam kategori high explosive. Yang merakit ini sangat paham dalam hal kerja-kerja peledakan,” ujarnya.

    Ia mengatakan, tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Cabang Makassar, Tim Inafis, Densus 88 Antiteror dan Gegana Brimob Polda Sulsel juga masih terus melakukan penyelidikan untuk mengusut tuntas aksi bom bunuh diri itu.

    Dia menyatakan, tim dari Densus 88 Antiteror Mabes Polri juga masih mendalami jaringan kelompok teroris mana yang terlibat dalam bom bunuh diri tersebut.

    “Teman-teman di lapangan juga masih selidiki jaringan apa yang terlibat dalam bom bunuh diri itu,” katanya.

    Sebelumny aparat kepolisian menyebut pihak keamanan Gereja Katerdal sempat menghalangi diduga dua terduga pelaku yang melakukan aksi bom bunuh diri di jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.

    “Diperkirakan dua orang. Ada satu orang coba menerobos dihalangi ke pihak keamanan, sehingga tidak sampai masuk ke dalam,” kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan di sekitar lokasi kejadian, Kota Makassar.

    Akibat kejadian itu, saat bom tersebut meledak, jemaat yang berada di sekitar lokasi kejadian menjadi korban. Satu pelaku masih sempat dikenali, sedangkan satu pelaku lainnya tubuhnya terhambur di sekitar lokasi kejadian.

    “Jemaat aja di luar kena. Ini masih dalam tahap pemeriksaan, sedang di olah TKP, memang ditemukan ada potongan tubuhnya utuh, ada dikenali pelaku tersebut,” ucapnya.

    Hamisah, istri salah satu korban Daeng Tampo (60), selaku petugas keamanan mengatakan, suaminya mengalami gagal pendengaran dampak dari ledakan bom tersebut.

    “Iya, dia sekuriti di sana (Gereja Katedral). Waktu kejadian jauh ji dari lokasi. Tapi tidak bisa mendengar,” katanya pula.

    Korban petugas keamanan (satpam) lainnya, diketahui bernama Cosman, terlihat mengalami luka bakar serius pada bagian wajahnya.

    “Iya Pak namanya Cosman, sekuriti juga di gereja. Ini mau dibawa ke Bayangkara,” ujar keluarga korban, Jhon, di RS Stella Maris.

    Sumber : Jateng Pos

    LEAVE A REPLY