Covid-19 Melonjak, Permintaan Peti Mati di Salatiga Naik 600 %

0
308

Pertama.id – Penyebaran Covid-19 mengalami lonjakan drastis dalam beberapa bulan ini di wilayah Indonesia, termasuk juga di Kota Salatiga. Banyak pasien Covid-19 yang meninggal dunia meski sudah mendapat perawatan medis.

Sebagai akibat dari banyaknya korban Covid-19 yang meninggal, maka pihak rumah sakit pun butuh peti mati atau terbelo untuk memakamkan korban. Akibatnya permintaan peti mati selama pandemi ini naik enam kali lipat.

Hal ini diakui oleh Sigit (40) pengusaha peti mati Tulus Jaya di Jalan Taman Makam Pahlawan, Salatiga. Dikatakannya, sebelum pandemi Covid-19, dalam sebulan rerata ia menjual 20 peti mati.” Namun selama pandemi Covid-19 ini, saya bisa menjual 120 peti mati setiap bulannya ( 600%),” ujar Tulus saat ditemui di tokonya di Jalan Makam Pahlawan.

Dikatakannya, permintaan peti mati tersebut mayoritas berasal dari rumah sakit, baik rumah sakit di Salatiga maupun dari Kabupaten Semarang, meski ada juga sebagian kecil permintaan dari pribadi.

“ Untuk peti mati, permintaan dari rumah sakit jenisnya peti mati Semok yang khusus diperuntukkan untuk pasien Covid-19. Ukuran terbelonya 2 meter x 60 cm, namun di dalamnya di kasih bantalan kain satin dan dilapisi kain yang halus. Untuk harganya Rp 1,5 juta per peti,” jelasnya.

Karena lonjakan permintaan peti mati yang naik drastis itu, maka Sigit pun beserta tiga orang pekerjanya harus bekerja keras dan lembur untuk memenuhi lonjakan permintaan peti mati tersebut. Ia menggunakan bahan kayu sengon yang berkualitas.

” Untuk membuat satu peti mati Semok, kami membutuhkan waktu sekitar dua jam. Dalam sehari kami bisa membuat sepuluh peti mati. Selain peti Semok untuk jenasah Covid-19, kami juga membuat terbelo dari ukir jati, mulai dari harga Rp 3,5 juta hingga Rp 12 juta,” imbuhnya.

Dikatakan Sigit, meski pihaknya kebanjiran pesanan peti mati, namun ia tidak menaikkan harga jual peti matinya.” Saya berharap pandemi ini segera berakhir sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan,” pungkasnya.

Sumber : Jateng Pos

LEAVE A REPLY