Sumbang 200 Juta untuk Rumah Sementara Korban Gempa Sulteng

0
384

Pertama.id-Fintopia, perusahaan start up di bidang Fintech (Financial Technology) pemilik produk Easycash dan bernaung di bawah PT. Indonesia Fintopia Technology, memberikan bantuan cepat tanggap berupa penghapusan tagihan piutang bagi pengguna Easycash yang tinggal di wilayah Palu – Sigi – Donggala, Sulawesi Tengah.

Bantuan itu dalam rangka menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia.

“Hal ini merupakan bentuk bantuan pertama yang diberikan secara tidak langsung oleh pihak Fintopia kepada para korban bencana alam di Palu dan sekitarnya” ucap CEO Fintopia, Liu Yongyan.

Selain itu, pada Selasa 6 November lalu, tim Fintopia datang mengunjungi ACT (Aksi Cepat Tanggap) untuk menyalurkan dana bantuan sebesar Rp. 200 juta untuk membantu korban gempa di Palu.

Dana tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan rumah sementara bagi korban bencana alam Sulteng.

Pihak ACT memerkirakan bahwa sekarang ini pembangunan rumah sudah mencapai 30 persen dan akan selesai dalam waktu kurang dari sebulan.

Ketika ditanya, alasan Fintopia sebagai start-up masih membuat kontribusi ini? Yongyan mengatakan perusahaannya memang ini juga bertanggung jawab secara sosial dengan kepedulian pada masyarakat.

“Pada awal pendirian perusahaan, kami fokus khusus pada pembangunan platform fintech berbasis teknologi untuk memenuhi permintaan untuk pembiayaan yang cepat, nyaman dan dapat diakses, secara ketat mematuhi peraturan keuangan setempat dan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk membangun platform keuangan inklusif yang berkelanjutan di Indonesia. Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial, tujuan kami adalah untuk selalu memberikan kontribusi kepada masyarakat,” paparnya.

Dengan adanya sumbangan ini Fintopia berharap bisa membantu pemulihan pembangunan di wilayah terkena musibah dan meringankan beban mereka yang terkena musibah.

Sementara itu, Head of Partnership ACT,  Basair Muhammad menegaskan bahwa dari tim lapangan bekerja selama 24 jam untuk mempercepat pembangunan rumah sementara atau shelter ini.

Menurutnya, bantuan untuk pembuatan shelter atau rumah sementara ini sangat bermanfaat bagi korban bencana Palu.

Karena saat ini di Indonesia sedang memasuki musim hujan, di mana korban sekarang masih tinggal di dalam tenda dan membutuhkan tempat yang lebih nyaman berlindung.

“Jadi kami berharap pembangunan rumah sementara bisa cepat selesai dan bisa ditempati oleh para pengungsi,” imbuhnya. (flo/jpnn)

LEAVE A REPLY