Sekitar 10 Ribu Rumah di Tebingtinggi Terendam Banjir

0
358

Pertama.id-Banjir kembali menerjang Tebingtinggi, Sumatera Utara, Sabtu (28/11) sekitar pukul 05.00 wib. Diperkirakan 10 ribu lebih rumah terendam banjir. Kantor Mapolsek di Jalan Gunung Lauser Kota Tebingtinggi kondisi terendam banjir. Kepala BPBD Kota Tebingtinggi Wahid Sitorus ketika ditemui di Kantor BPBD di Jalan Gunung Lauser hanya terpaku melihat derasnya air memasuki kompleks Perumahan BP7 Jalan Gunung Lauser, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi.

Bahkan kantor Mapolsek Rambutan yang berada tepat disamping kantor BPBD, sudah dimasuki air dengan kedalaman 60 centimeter. Posko yang sudah dibagun di halaman Mapolsek Rambutan juga ikut terendam air sementara Mapolsek Rambutan tidak bisa melayani masyarakat. “Kami belum fokus melakukan pendataan. Kami bersama pihak kepolisian dan TNI masih memantau perkembangan air serta melakukan evakuasi kepada warga terjebak banjir,” jelas Kepala BPBD Wahid Sitorus.

Sambung Wahid, saat kondisi banjir kiriman Sungai Padang semangkin meluas, hampir 65 persen wilayah Kota Tebingtinggi kondisi teremdam air, diperkirakan ketinggian air mencapai ketinggian antara satu meter hingga limapuluh centimeter, bahkan beberapa akses jalan ditutup karena tidak bisa dilalui oleh kenderaan baik roda dua dan roda empat.

“Hampir sepuluh ribu rumah yang terendam air di lima kecamatan yang ada di Kota Tebingtinggi. Kira berharap kepada warga untuj tetap waspada, karena jika diwilayah hulu sungai masih diguyur hujan deras, kemungkinan banjir akan lebih besar lagi,” paparnya.

Beberapa ruas jalan yang masih ditutup dan tidak bisa dilintasi oleh kenderaan karena kedalaman air mencapai paha orang dewasa adalah Jalan Sudirman, Japan Letda Sujono, Jalan Gunung Lauser, Jalan AMD San Jalan Ir H Juanda Kota Tebingtinggi.

Sedangkan lalulintas menuju Pematang Siantar dialihkan melalui Jalan Imam Bonjol Kota Tebingtinggi.

Sampai berita ini diturunkan, tanda tanda surut air belum ada. Salah seorang warga yang tinggal do Kompleks BP7 Jalan Gunung Lauser Kota Tebigtinggi, Isnah (54) mengaku bahwa air mulai masuk ke dalam rumahnya pagi sekira pukul 08.00 WIB, saat banjir kemarin rumahnya belum terendam banjir, tapi pagi ini sudah masuk kedalam rumah. Dikatakannya, banjir ini paling terbesar selama10 tahun lebih.

“Kami berharap banjir cepat surut, karena saat ini warga untuk makan susah, kondisi rumah sudah terendam air. Semuanya basah dan tidak bisa dipergunakan,” bilangnya. (JPNN/Red)

LEAVE A REPLY