Ratna Sarumpaet Akui Sempat Depresi dan Ingin Mengakhiri Semuanya

0
374

 Ratna Sarumpaet Akui Sempat Depresi dan Ingin Mengakhiri Semuanya

Pertama.id – Terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong, Ratna Sarumpaet disebut sempat berubah menjadi gampang emosi. Bahkan, Ratna pernah berobat ke dokter kejiwaan sebelum kebohongan dia dianiaya terungkap. Hal itu diutarakan oleh staf pribadinya, Nur Cahaya Nainggolan saat menjadi saksi di dalal persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (7/5).

“Beliau itu sering marah-marah, jauh (berbeda) seperti saat saya masuk di awal bekerja awal bulan puasa 2018. Karena saat saya masuk tidak seperti itu,” kata Nur.

Selain tempramental, menurutnya Ratna juga sempat melakukan konsultasi dengan dokter kejiwaan. Hal itu diketahuinya dari bukti pembayaran berobatnya, serta obat antidepresan yang dilihatnya.

“Kakak (Ratna) pernah cerita seperti sudah hilang arah, seperti sudah mau mengakhiri semua, tapi saya bilang kakak ini ngomong apa? seperti tidak punya Tuhan saja,” tutur Nur menirukan perkataan Ratna.

Di sisi lain, Nur mengaku tak tahu Ratna sedang berbohong. Saat itu Ratna hanya bilang akan pergi ke Bandung beberapa hari. Namun saat kembali dia dikagetkan dengan lebam di sekujur wajah Ratna.

“Saya tanya ke kakak ( Ratna), wajah kenapa? Kakak mengaku dipukul tapi minta diam saja tidak mau tersebar luas,” sambungnya.

Sidang Lanjutan Ratna Sarumpaet. (Salman Toyibi/ Jawa Pos)

Meski keheranan, Nur mengaku tak berani bertanya lebih jauh. Namun, secara diam-diam dia mengambil foto Ratna menggunakan kamera handphonenya. Tetapi, foto tersebut hanya untuk konsumsi pribadi, tidak disebarkan ke media sosial.

“Saya heran tapi engga berani nanya, cuma saya foto diem-diem tanpa sepengatahuan kakak, mana tahu ada orang ke sini saya (bisa) melapor ke polisi,” jelasnya.

Nur baru mengetahui jika Ratna berbohong saat menggelar konferensi pers pada 3 Oktober 2018. Di situ dia tahu luka lebamnya bukan dianiaya, melainkan efek operasi plastik.

“Kalau saya tahu Kakak bohong, saya pasti cegah berbicara ke luar. Tapi saya tahu baru menjelang konfrensi pers. Setelah itu kakak tak mau keluar kamar dan saya terus memberinya semangat,” pungkasnya.

Ditemui usai persidangan, Ratna membenarkan kesaksian Nur. Dia mengakui sempat pada titik depresi. “Ya seperti yang dia (Nur) katakan. Ya memang depresi,” pungkasnya.

sumber : jawapos

LEAVE A REPLY