Prabowo Bantah Dukung Sistem Khilafah

0
364

Pertama.id-Bakal calon presiden Prabowo Subianto berkunjung ke kediaman mendiang Presiden Republik Indonesia ke-4 Abdurahman Wahid (Gus Dur) di Bilangan Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (13/9).

Kehadiran Prabowo disambut hangat putri mendiang Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau yang akrab disapa Yeni Wahid.

Sementara di halaman rumah, istri mendiang Gus Dur Sinta Nuriyah Wahid terlihat sudah menanti.

Sembari membungkukkan badan, Prabowo lalu mencium tangan Shinta yang duduk di kursi roda. Shinta tersenyum. Begitu pula Yenny. Ketiganya lalu lalu berbincang secara tertutup di dalam rumah.

Usai pertemuan, Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu menyatakan mereka membicarakan banyak hal.

Dalam pertemuan juga mengemuka pertanyaan apakah benar Prabowo mendukung niat segelintir pihak yang menginginkan Pancasila diubah menjadi sistem khilafah.

Mantan Danjen Kopassus ini dengan tegas menyatakan tidak. Menurutnya, sejak menjadi tentara, telah bersumpah membela Tanah Air berasaskan Pancasila dan UUD 1945.

“Saya kira ini sesuatu (pertanyaan) yang sebetulnya geli bagi saya. Saya sudah berkali-kali mempertaruhkan nyawa untuk Pancasila dan NKRI. Jadi, tidak mungkin keluar dari sistem Pancasila dan NKRI. Justru yang saya inginkan menegakkan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen,” ujar Prabowo.

Untuk memperkuat argumentasi tersebut, Prabowo juga menyatakan siapa saja bisa mengecek AD/ART Partai Gerindra.

“Itu asasnya Pancasila. Kami juga punya sumpah kader, mempertahankan Pancasila dan UUD 45,” katanya.

Sementara itu, Kepala Departemen Informasi Publik dan Media DPP Partai Gerindra Ariseno Ridhwan menjelaskan, kehadiran Prabowo berkunjung ke kediaman keluarga almarhum Gus Dur adalah bentuk silaturahmi yang selama ini telah terwujud.

“Kehadiran Pak Prabowo untuk bersilahturahmi. Karena silaturahmi dan kedekatan dengan keluarga almarhum Gus Dur telah terjalin sangat lama,” ucapnya.

Ariseno juga menjelaskan, sikap Prabowo langsung mencium tangan ibu Sinta, merupakan bentuk penghormatan yang tinggi kepada istri Presiden RI ke-4 tersebut.

“Itu adalah wujud penghormatan kepada keluarga Gus Dur, istri Presiden RI ke 4, serta tokoh Nahdlatul Ulama sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia,” pungkas Ariseno.(gir/jpnn)

LEAVE A REPLY