Pertama.id- Anggota Komisi III DPR RI Habib Aboe Bakar Al Habsy menyampaikan pesan khusus kepada Syarifuddin, yang terpilih sebagai ketua Mahkamah Agung (MA) menggantikan Hatta Ali.
“Dalam jangka pendek, ketua MA punya PR besar, yaitu mengondisikan pengadilan dalam menghadapi Covid-19,” ujar Aboe, Kamis (9/4).
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) itu mengaku banyak mendapat aspirasi dari para hakim. Mereka merasa menghadapi risiko besar ketika bersidang dan bertemu banyak orang dalam situasi pandemik corona.
“Perlu langkah strategis dari MA untuk menjaga keselamatan para hakim tersebut dari paparan virus Covid-19,” kata Aboe.
Lebih lanjut Aboe berpesan bahwa tantangan MA ke depan makin berat. Tantangan inilah yang harus dipikul Syafruddin sebagai ketua baru MA.
Menurut dia, cetak biru pembaharuan Peradilan 2035 harus terus diimplementasikan dengan baik. MA perlu berkolaborasi dengan Komisi Yudisial (KY) untuk mereformasi peradilan. Tentunya juga tidak meninggalkan Kejaksaan Agung (Kejagunh) sebagai mitra penanganan perkara pidana.
“Profesionalisme dan efisiensi adalah kunci utama dalam pembenahan MA ke depan. Hal ini harus terus diupayakan untuk menuju MA yang lebih baik,” ujarnya.
Menurut dia, MA perlu memperbaiki tata kelola pengangkatan advokat. Kebijakan yang dikeluarkan MA terkait dengan advokat akan memengaruhi kualitas pengacara di Indonesia.
Selain itu juga berpengaruh pada perlindungan hukum untuk para pencari keadilan. “Jika tata kelolanya buruk, maka para pencari keadilan akan mendapatkan advokat yang tidak berintegritas dan tanpa kualitas,” jelas politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.
Pada akhirnya, Aboe mengucapkan selamat atas terpilihnya Syarifuddin sebagai ketua MA 2020-2025.
Syafruddin pernah menduduki posisi ketua muda MA bidang Pengawasan dan kemudian terpilih menjadi wakil ketua MA bidang Yudisial.
“Kedua pengalaman tersebut saya kira cukup bagus untuk modal memimpin Mahakamah Agung,” pungkasnya.(JPNN/Red)
