Peringati Hari Maritim, LDII Ingatkan Kepentingan Negara Sedang Terancam

0
159

Pertama.id – DPP LDII mengajak seluruh elemen bangsa menyadari pentingnya laut dalam menjaga kedaulatan. Ini sekaligus memperingati Hari Maritim Nasional yang diperingati pada 23 September. Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistiyono mengatakan bahwa bangkitnya ekonomi dan ekspansif militer Tiongkok, memicu kekhawatiran Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. Asia Tenggara dan Indonesia, bisa jadi hotspot bila pertikaian memuncak. “Ketergantungan Indonesia terhadap Tiongkok dan Barat, mengakibatkan bangsa ini terjebak dalam pusaran konflik perebutan pengaruh di Laut China Selatan,” ujar Singgih yang juga Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro itu dalam siaran persnya, Senin (27/9).

 Lalu lalang barang dan jasa yang melintasi Laut China Selatan yang kerap dikawal oleh militer dari berbagai negara, memicu ketegangan-ketegangan. Di lain pihak, Amerika Serikat dan sekutunya menganggap perairan tersebut sebagai wilayah internasional, sementara Tiongkok mengklaim wilayah LCS sebagai perairannya. Ketegangan dengan Tiongkok tersebut, melecut terbentuknya aliansi pertahanan Amerika Serikat, Australia, dan Inggris (AUKUS). Salah satu poin aliansi itu, Inggris dan Amerika Serikat membantu Australia untuk membangun kapal selam nuklir. Menurut Singgih, Indonesia bisa dipastikan terseret dalam ketegangan mengingat investasi negara-negara itu sangat besar di Indonesia.

“Pemerintah Indonesia harus melakukan upaya terobosan ‘silent diplomacy’ atau diplomasi senyap baik dengan pihak AS maupun China,” papar Singgih yang memfokuskan penelitiannya terhadap sejarah maritim. Dia menyebut pemerintah harus punya kemampuan membaca situasi dengan cerdas. Sebab, apabila salah dalam menilai akan menyebabkan Indonesia menjadi bulan-bulanan dalam konflik internasional.

Belajar dari sejarah Indonesia modern, pada pertengahan abad ke-20, Indonesia mampu menjadi ‘pemain’.

“Maka jika sekarang tak mampu menyiasati situasi ini, Indonesia akan menjadi pihak yang ‘dipermainkan’,” kata Singgih. Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, investasi dari negara lain sangat penting. Dengan investasi tersebut, bisa mempercepat pembangunan di berbagai pelosok Indonesiaz

“Namun harus diperhatikan kepentingan nasional harus diutamakan, jangan sampai investasi malah justru merugikan kedaulatan bangsa Indonesia,” ujar Chriswanto.

Sumber : JPNN

LEAVE A REPLY