Perempuan Warga Surabaya Ini Menggadaikan Kartu PKH, Tak Mampu Menebus

0
215

Pertama id – Perempuan bernama Vita warga Pogot Baru Gang Karya Bakti Nomor 64 Kota Surabaya, Jatim, terpaksa menggadaikan Kartu Program Keluarga Harapan (PKH) miliknya untuk menyambung hidup diri dan keluarganya. “Yang saya gadaikan kartu ATM PKH untuk pengambilan bantuan. Saya gadaikan Rp500 ribu ke seseorang, nanti saya menebusnya Rp550 ribu,” kata ibu rumah tangga yang berusia 33 tahun itu saat dikunjungi Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno di rumahnya, Senin (26/7). Vita mengatakan bahwa hal itu terpaksa dilakukan lantaran suaminya yang biasanya berjualan pentol di Sekolah Wachid Hasyim.

Namun semenjak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak bisa berjualan lagi.

“Selama ini kan sekolah Wachid Hasyim tempat suami saya mangkal tutup karena sekolah daring. Jadinya pendapatan suami berkurang jauh,” ujarnya. Dikatakan, untuk menyambung hidup dirinya bersama suami dan empat anaknya, dirinya terpaksa menggadaikan Kartu PKH ke seseorang secara sembunyi-sembunyi. Kartu PKH tersebut digadaikan sejak 21 Juni 2021.

“Jatuh temponya sebulan setelah itu. Sampai sekarang saya belum bisa menebusnya. Jadinya saya tidak bisa ambil bantuan dari pemerintah, seperti bantuan beras beberapa waktu lalu,” ujarnya. Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya Anas Karno saat mengunjungi dan memberikan bantuan kepada warga tersebut, mengungkapkan rasa keprihatinannya.

“Saya dapat pesan WA (WhatsApp) dari warga ini dan prihatin atas kondisinya di tengah pandemi. Untuk makan saja sampai harus menggadaikan kartu PKH,” ujarnya.

Politikus PDIP Surabaya ini berharap kepada Pemkot Surabaya untuk lebih memberikan dukungan intervensi kepada keluarga yang terdampak pandemi COVID-19, terutama di masa PPKM. “Mereka kondisinya sekarang benar-benar sulit,” katanya.

Dia berharap semua pihak untuk saling bantu meringankan beban warga terdampak.  “Semoga pandemi ini segera berakhir agar kehidupan warga kembali normal. Tidak lagi dalam kondisi kesulitan ekonomi,” katanya.

Sumber : JPNN

LEAVE A REPLY