Pemindahan Ibu Kota Butuh Rp 466 Triliun, Mau Tambah Utang Lagi?

0
343

Wakil Ketua Fraksi PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy menilai pekerjaan untuk memindahkan ibu kota negara tidak sesederhana yang dibayangkan.

Karena itu, politikus yang karib disapa Habib Aboe itu meminta rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Pulau Kalimantan itu dipikirkan dengan matang. Kajian pun harus dilakukan secara lengkap.

“Pemindahan ibu kota bukanlah ide sederhana. Jadi, harus dipikirkan secara matang,” kata Habib Aboe, Rabu (7/8).

Anggota Komisi III DPR itu menuturkan, sebenarnya ini pemindahan ibu kota bukan ide baru.

Dia mengingatkan, pindah ibu kota juga memerlukan anggaran yang besar. Setidaknya, kata dia, berdasar penghitungan Bappenas, pemindahan ibu kota memerlukan Rp 466 triliun.

Aboe menyebut angka tersebut akan sulit dicapai di tengah persoalan ekonomi yang serba sulit. Misalnya saja, kata dia, BPJS tekor Rp 28 triliun, sedangkan APBN defisit Rp 127 triliun.

“Tentunya kita tidak ingin menambah lagi utang, karena angkanya saat ini telah mencapai Rp 4.034 triliun,” jelasnya.

Dia menilai perpindahan ibu kota memang ada nilai plus maupun minusnya. Karena itu, masalah ini harus dipertimbangkan dengan matang. “Jangan sampai kebijakan besar ini dipikirkan dengan serampangan, yang mengakibatkan lahirnya kebijakan setengah matang,” tegasnya.

Lebih lanjut legislator daerah pemilihan Kalimantan Selatan (dapil Kalsel) itu mengingatkan pemerintah agar lebih fokus memikirkan nasib rakyat dengan lebih fokus menangani persoalan kesejahteraan.

“Misalnya saja mengurangi pengangguran, memberikan jaminan ketersediaan pangan, harga pangan yang terjangkau ataupun memberikan jaminan kesehatan yang baik untuk masyarakat,” pungkasnya. (boy/jpnn)

sumber:JPNN

 

LEAVE A REPLY