Kementan Dukung Pencanangan Kampung Inseminasi Buatan Sapi Pertama di Indonesia

0
306

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung segala upaya untuk peningkatan populasi ternak sapi dan kerbau di Indonesia.

Hal ini disampaikan Dirjen PKH I Ketut Diarmita saat diminta pandangannya terkait pencanangan kampung inseminasi buatan (IB) sapi pertama di Indonesia yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan kabupaten Sumenep di desa Guluk-Guluk, kecamatan Guluk-Guluk, kabupaten Sumenep, Madura, Jumat (9/8).

Dalam pencanangan tersebut turut hadir perwakilan dari Komisi Bibit Ternak Nasional, Kepala BBIB Singosari, dan perwakilan dari Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH, Kementan.

Dengan adanya kegiatan pencanangan kampung IB yang digagas oleh Kabupaten Sumenep tersebut, Ketut berharap agar kegiatan ini dapat menginspirasi daerah lainnya di Indonesia untuk melakukan inovasi yang sama.

“Dengan demikian pelayanan IB untuk mendukung kegiatan SIWAB (sapi indukan wajib bunting) dapat lebih terfokus dan didukung oleh masyarakat sekitar. Tentu saja hal ini akan mempermudah kerja petugas dalam melaksanakan IB, PKB, dan pelaporan kelahiran. Selain itu pembinaan untuk melaksanakan kegiatan pembibitan juga dapat lebih terarah,” sebut Ketut.

Sementara itu, Bupati Sumenep Abuya Busyro Karim mengatakan, pencanangan kampung IB ini bertujuan untuk peningkatan populasi dan mutu genetik sapi madura. “Sumenep merupakan satu-satunya kampung IB yang ada di Indonesia. Kampung IB ini bisa hadir karena adanya kesadaran peternak” kata Abuya.

Dalam kesempatan yang sama, Bambang Heriyanto selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Sumenep menambahkan, petugas IB di Sumenep ada 32 orang yang menjadi pahlawan sekaligus ujung tombak peningkatan populasi sapi madura. Bambang juga menekankan pentingnya peran petugas IB tersebut dalam menyukseskan program Upsus Siwab Nasional.

Bambang menjelaskan, pada 2020, pihaknya akan menjadikan wilayah Guluk-Guluk, Ganding, dan Lenteng sebagai kampung IB sekaligus menjadi wilayah sumber bibit, karena daerah ini didukung jumlah populasi sapi madura yang besar, sosial budaya masyarakat yang sesuai, dan merupakan wilayah bebas penyakit Brucellosis sejak tahun 2015.

“Sumenep merupakan kabupaten dengan populasi sapi terbanyak di Jawa Timur atau bahkan di Indonesia, yakni mencapai 367.362 ekor. Dengan populasi sebanyak ini maka perlu dukungan adanya pejantan unggul yang dijaring melaui kontes. Selain itu, ada tradisi yang melekat pada masyarakat yaitu tradisi “sapi sonok” dan karapan sapi yang mendukung pengembangan sapi madura,” tandas dia. (cuy/jpnn)

sumber:JPNN

 

LEAVE A REPLY