Kementan Dorong Peningkatan Produksi Sagu di Sultra

0
447

Pertama.id-Sulawesi Tenggara memiliki potensi tanaman sagu sekitar 12 ribu hektare dengan produksi 6.967 ton.

Dari potensi tersebut, yang saat ini sedang difokuskan pengembangannya adalah di Konawe dan Konawe Selatan

“Kita semua tahu, potensi sagu di Indonesia luar biasa. Untuk itu dari sisi bisnisnya harus kita upayakan bagaimana menekan efisiensi produksi tepung kering sagu yang bisa bersaing dengan tepung terigu,” ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi saat meninjau pengolahan sagu di kabupaten Konawe dan Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Kamis (15/11).

“Dalam perhitungan saya, harga tepung kering itu bisa sampai Rp 10 ribu. Hal itu bisa masuk dalam bisnis untuk menggantikan tepung impor,” tegas Agung.

Untuk mendukung pengembangan sagu, BKP Kementan sedang menyiapkan regulasi penggunaan tepung lokal sebanyak sepuluh persen dalam industri pangan.

Menurut Agung, jika regulasi ini sudah disiapkan,  industri-industri pangan lokal  berbasis UKM  harus didorong.

“Tahun depan BKP akan mereplikasi industri pengolahan seperti ini di beberapa provinsi lain sebagai penghasil sagu” tambah Agung.

Hal yang penting, menurut Agung, adalah bekerja dari hulu sampai hilir.

“Hulunya diperbaiki, hilirnya diperbaiki termasuk pemasarannya kami mencoba menarik supaya produksi kita bisa diserap secara maksimal,” ujar Agung.

Agung berharap hal itu berkembang dengan baik sehingga mampu mengurangi impor terigu secara bertahap dari tahun ke tahun.

Misalnya, tahun depan target sebesar sepuluh persen dan tahun depannya lagi 20 persen dan seterusnya.

“Lama-lama tepung lokal kita bisa menjadi tuan rumah sebagai bahan baku industri pangan” ujar Agung.

Agung sangat mengapresiasi upaya Pemerintah Kendari yang akan melokalkan sagu dalam pengembangan industri pangan lokal. (adv/jpnn)

LEAVE A REPLY