Esti Gaet kyai Ali Maju Pilkada

0
717

Pertama.id-KPU Demak tidak meloloskan calon wakil bupati dari pasangan Esti – Jos atau Joko Sutanto. Pengumuman ini tak pelak mengejutkan pasangan yang didukung 6 parpol tersebut. Dari keterangan yang diberikan oleh KPU Demak melalui ketuanya Bambang Setyabudi, Joko Sutanto dianggap tidak memenuhi syarat (TMS) tes kesehatan yang dilakukan di RSUP Dr Kariadi Semarang. Dengan demikian, KPU Demak akan menunggu kelengkapan syarat pergantian wakil pasangan calon hingga 16 September 2020.

“Untuk hasil pemeriksaan kesehatan yang melakukan adalah rumah sakit Kariadi sesuai amanah dari Keputusan KPU 412 tahun 2020, bahwa tempat pelaksanaan pemeriksaan kesehatan itu harus di rumah sakit tipe A, atau kemudian kalau tidak bisa harus ke rumah sakit tipe B, “jelas Bambang.

“Hasil tes kesehatan cawabup Joko Sutanto, statusnya adalah tidak memenuhi syarat, sehingga harus dilakukan pergantian,” lanjut Bambang.

Selanjutnya sesuai surat dan ketentuan di PKPU 9 tahun 2020 pasal 54 ayat 3, ketika kemudian hasil pemeriksaan kesehatan TMS, maka tidak ada proses perbaikan kembali. Maka salah satu perbaikan yang dilakukan adalah penggantian komposisi atau penggantian bapaslon yang posisinya adalah tidak memenuhi syarat tersebut.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan, bahwa selain harus melakukan pergantian, bapaslon Esti-Jos harus melengkapi persyaratan dokumen BKWK dan B1KWK laiknya pendaftaran calon dari dukungan partai. Lanjutnya, yaitu dokumen kesepakatan berkoalisi untuk mendukung bapaslon dan dokumen rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

“Bahwa dalam melaksanakan proses pergantian bapaslon, maka seluruh proses dokumen pencalonan juga harus diperbarui, ” tegasnya.

Adapun untuk bapaslon Mugi-Hebad, Bambang menerangkan bahwa seluruh dokumen persyaratan memenuhi syarat.

“Untuk pasangan Mugi dan M Baduruddin, hasilnya semuanya memenuhi syarat. Semuanya, tidak ada yang diperbaiki,” pungkasnya.

Sementara itu enam parpol pengusung Eisti segera bergerak cepat. Sore kemarin mereka sudah mengumumkan nama baru sebagai pendamping Eisti’anah maju pilkada. Beliau adalah KH Ali Mahsun Pengasuh Ponpes Al Amin di Demak.

Fahruddin Bisri Slamet ketua DPC PDIP Kabupaten Demak mengatakan bahwa dipilihnya nama Ali Mahsun bukan tanpa alasan, selain memimpin ponpes Al Amin dan warga Nahdliyin Ali Mahsun juga memiliki kapasitas sebagai pemimpin.

Pihaknya juga sudah mengantongi surat dari DPP tentang pemberitahuan pencabutan model B 1 KWK parpol no 1583/IN/DPP/VII/2020 tentang pencabutan rekomendasi cawabup Joko Susanto. Untuk selanjutnya DPP mengeluarkan kembali surat B 1 KWK tentang pemberian rekomendasi kepada KH Ali Mahsun sebagai cawabup mendampingi Eisti’anah.

“Setelah turun rekomendasi ini, secepatnya kami dapat menyerahkan persyaratan formulir ke KPU segera,” ujar Slamet.

“alhamdulillah dalam waktu yang singkat, kita bisa mendapatkan seorang calon wakil bupati dan beliau (Ali Mahsun-red) juga berkenan bisa mendampingi mbak Eisti,” tuturnya.

Sementara itu Sekretaris DPC PKB Demak, Zayinul Fatta menyampaikan bahwa pergantian calon dalam politik merupakan hal yang lumrah sebagai bagian dari dinamika politik.

“Ini suatu hal yang lumrah. Lalu kenapa Kyai Ali? Karena Kyai Ali kami anggap sebagai wakil yang pas untuk kolaborasi kepemimpinan. Bila dilihat dari sisi ulama, hal ini sangat penting karena Demak sebagai kota berbasis agamis nasionalis religius,” terang Zayinul Fatta.

“Suatu hal yang logis dimana keberadaan beliau (Ali Mahsun-red) sangat dibutuhkan umat, sehingga dalam bahasa kaidah fikih, tashorruful imam alarro’iyah Manutun bil maslahah,” terangnya. Insyallah semua partai pengusung kompak dan solid mengusung ketua dewan syuro PKB ini menjadi wakil nya mbak Eisti,” ujarnya.

Sementara itu KH Ali Mahsun kepada wartawan tidak menyangka akan dimintai menjadi pasangan Eisti’anah maju dalam pilkada. KH Ali Mahsun yang sebelumnya mundur sebagai cawabup dari pasangan Mugiyanto, terkejut saat dimintai mendampingi Eisti maju bersama a dalam pilkada.

“Itu tidak bisa dinalar karena sebelumnya saya berseberangan dengan mbak Eisti. Namun tiba-tiba saja dihubungi untuk berpasangan dengan beliau maju dalam pilkada,” jelasnya.

Selanjutnya mereka akan secepatnya mendaftar ke KPUD setelah proses administrasi selesai dan mendapatkan rekomendasi dari parpol pendukung. (JP/Red)

LEAVE A REPLY