Dugderan di Semarang Digelar Tanpa Arak-arakan, Begini Skemanya

0
130

Pertama.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan menggelar tradisi menyambut Bulan Suci Ramadan atau Dugderan.

Tradisi ini dalam 2 tahun ke belakang tidak digelar lantaran pandemi Covid-19.

Dugderan akan diselenggarakan secara sederhana, bermula dari Halaman Balai Kota Semarang menuju Masjid Agung Semarang dan berakhir di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kamis (31/3).

Tema festival kali ini adalah “Dugderan Mempererat Kemajemukan dalam Bingkai Pancasila Menuju Semarang Semakin Hebat”.

Plt Kepala Disbudpar Kota Semarang Sapto Adi Sugihantoro mengatakan Dugderan digelar melihat angka Covid-19 di wilayah setempat sudah melandai.

“Iya, kami mengambil esensinya saja bahwa Dudgeran itu menandakan bahwa besok pelaksanaan puasa,” kata Sapto.

Sapto menjelaskan prosesi Dugderan kali ini tidak digelar seperti sebelumnya, yakni arak-arakan, melainkan diselenggarakan tiap titik di Balai Kota Semarang hinggaMAJT dan disiarkan langsung melalui akun YouTube Semarang Pemkot

“Prosesi Dugder akan dilaksanakan secara sederhana dan disiarkan secara live streaming sehingga masyarakat tetap dapat menyaksikannya di rumah masing-masing,” ujarnya.

Festival Dugderan akan melibatkan pasukan Drumband AMNI, Perwakilan Pasukan Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Kementerian Agama, perwakilan dari 16 Kecamatan se-Kota Semarang serta organisasi masyarakat lainnya.

Prosesi utama akan dimulai dengan penyerahan Suhuf Halaqoh dari alim ulama Masjid Agung Semarang kepada Kanjeng Bupati Raden Mas Tumenggung Arya Purbaningrat atau Wali Kota Semarang untuk dibacakan kepada seluruh warga.

Seusai pembacaan Suhuf Halaqoh, kemudian ditandai pemukulan bedug dan disertai suara meriam di Masjid Agung Semarang.

Selanjutnya, di titik MAJT akan diadakan prosesi penyerahan Suhuf Halaqoh dari Raden Mas Tumenggung Arya Purbaningrat kepada Raden Mas Tumenggung Probo Hadikusumo atau Gubernur Jawa Tengah untuk diumumkan kepada seluruh warga.

Sumber : JPNN

LEAVE A REPLY