Bupati Boyolali Minta Masyarakat Tak Mudik Tahun Ini

0
205
Bupati Boyolali M Said Hidayat. (Foto : Boyolali.go.id)

Pertama.id – Bupati Boyolali M Said Hidayat meminta masyarakat untuk tidak mudik Lebaran Idul Fitri 2021 dan mengikuti anjuran pemerintah sebagai bentuk kewaspadaan terhadap penyebaran COVID-19 di daerah-nya.

Meskipun, kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia kini sudah melandai, tetapi Pemerintah Kabupaten Boyolali tetap menerapkan kebijakan pemerintah pusat larangan mudik, kata M Said Hidayat, di Boyolali, Jumat.

M. Said Hidayat menjelaskan Pemkab Boyolali antisipasi sudah dikoordinasikan untuk persiapan larangan mudik. Namun, dia meminta kesadaran masyarakat untuk berkomunikasi dengan keluarga yang berada di luar daerah untuk tidak mudik.

Menurut dia, bukan berarti keluarga atau pemerintah ini, menolak untuk kedatangan saudara-saudaranya, tetapi di tengah-tengah situasi pandemik ini, akan jauh lebih baik terbangun kesadaran dari ruang lingkup masyarakat untuk membantu pemerintah mengkomunikasikan.

Dia mengatakan berbagai imbauan sudah disampaikan baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi Jateng maupun Kabupaten Boyolali. Sehingga, untuk pelaksanaan lapangan-nya, bagaimana membangun kesadaran masyarakat untuk berkomunikasi dengan keluarganya yang merantau di luar daerah.

“Bagi para aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Boyolali yang pulang kampung hanya di sekitar Solo raya. Kami memberikan kelonggaran karena menurutnya wilayah Solo raya masih lingkup lokal,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, Satuan Tugas (Satgas) Jogo Tonggo di Boyolali juga sudah berjalan dengan baik hingga saat ini. Bahkan, untuk tempat karantina, sudah disiapkan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) di Rusunawa Kemiri yang beberapa bulan belakangan kosong pasien.

Menyinggung soal ada pemudik nekat yang sudah terlanjur pulang ke Boyolali, dia meminta tidak perlu dilakukan penjemputan paksa untuk karantina, melainkan hanya diperlukan komunikasi yang baik.

“Kami minta yang terpenting dalam waktu ini, dapat dimanfaatkan untuk membangun kesadaran masyarakat mengikuti saran dari pemerintah pusat agar tidak melaksanakan mudik Lebaran tahun ini,” ucap-nya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Ratri R. Survivalina mengatakan Boyolali sudah menyiapkan tujuh Posko Lebaran di Boyolali tahun ini, yang terdapat di beberapa titik. Antara lain lokasinya, di Kecamatan Ampel, Bangak, Exit Tol Mojosongo, Exit Tol Bandara, Rest Area Tol 487 A dan B, dan yang terakhir di Monumen Susu Murni.

“Dari tujuh Posko Lebaran akan didukung secara bergiliran dari 11 rumah sakit (RS), 25 Puskesmas, dua klinik, satu PMI dan 119 di Boyolali. Petugas piket masing-masing Posko Lebaran dari tim medis terdiri dari tiga orang, yakni satu orang dokter, satu orang paramedis dan satu orang driver. Mereka akan bertugas bergiliran di Posko Lebaran mulai tanggal 6-17 Mei mendatang,” papar-nya.

Sumber : Jateng Pos

LEAVE A REPLY