Beberapa Caleg DPR Lolos, Ada Mantan Kapolda, Eks Gubernur

0
297

Beberapa Caleg DPR Lolos, Ada Mantan Kapolda, Eks Gubernur - JPNN.COM

Pertama.id, BALIKPAPAN – Caleg DPR RI dari Partai Golkar Hetifah Sjaifudian dipastikan kembali duduk di kursi wakil rakyat di Senayan periode 2019-2024, dari dapil Kaltim.

Kutai Kartanegara menjadi lumbung dengan perolehan lebih 15 ribu suara. Disusul Berau dengan lebih 10 ribu suara. Hal itu disebutnya sebagai bentuk kepercayaan masyarakat terhadap dirinya. “Saya bersyukur,” ucap Hetifah seperti diberitakan Kaltim Post (Jawa Pos Group).

Hetifah tak sendiri. Dengan perolehan 350.829 suara, Golkar memastikan mengirimkan dua perwakilan. Ada Rudi Mas’ud yang juga dipastikan lolos. Bahkan dari jatah delapan kursi, Rudi menjadi caleg yang mendominasi perolehan suara. Yakni lebih 128 ribu. Kaltim Post berusaha meminta kepastian ini kepada pengusaha muda itu.

“Nanti ya setelah salat Tarawih,” kata Rudi melalui pesan WhatsApp. Namun hingga pukul 23.00 Wita tadi malam, belum ada konfirmasi lagi dari kakak Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas’ud itu.

Selain Golkar, dua kursi di Senayan diamankan PDIP. Menempel ketat di posisi kedua perolehan suara, partai berlambang kepala banteng itu memperoleh 333.404 suara.

Dua nama anyar terpilih. Yakni, mantan Kapolda Kaltim Safaruddin yang juga ketua PDIP Kaltim dan mantan Bupati Kutai Barat Ismail Thomas.

Kursi kelima diperoleh PKS. Petahana KH Aus Hidayat Nur kembali dipastikan duduk. Dia berada di puncak perolehan di antara caleg PKS lainnya dengan 51.409 suara. Namun, bagi alumni Universitas Indonesia itu, ini menjadi amanah yang besar dari rakyat Kaltim kepadanya.

“Ini karunia Allah. Ini ujian buat saya,” katanya.

Untuk kursi keenam ada nama Irwan dari Demokrat. Tokoh muda asal Kutai Timur itu memuluskan langkahnya duduk di kursi DPR RI dengan perolehan 40.329 suara. Menjadi wajah baru menggantikan posisi wakil Demokrat sebelumnya, Ihwan Datu Adam, yang hanya meraih 14.408 suara.

“Ya, sementara menurut data tim kami juga meyakini ini sebagai fakta,” kata Irwan.

Dia percaya dengan sistem yang terbuka dan bisa diakses publik, hasil yang diperoleh tim tidak akan berubah. Namun, dia tak ingin jemawa dan tetap menunggu hasil resmi penetapan yang dilakukan KPU RI.

“Jika dipercaya, bagi kami ini adalah amanah. Dan apa yang kami perjuangkan ini bukan lagi atas nama partai, namun perwakilan Kaltim,” ujarnya.

Yang lainnya adalah mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dari NasDem. Awang mengantongi 34.054 suara. Kemudian, ada petahana Budisatrio Djiwandono dari Gerindra yang memasuki periode keduanya setelah menggantikan Luther Kombong yang meninggal pada 2017.

Ditemui terpisah, ada PPP yang dalam Pemilihan Legislatif 2019 tak lagi memiliki wakil. Hal tersebut diamini Ketua PPP Kaltim Rusman Yaqub yang menyebut perolehan suara partainya tak cukup untuk mempertahankan kursi yang sebelumnya diisi Kasriyah. “Kami menyadari suara kami tak cukup,” ucap Rusman.

Tanpa mencari pembenaran, Rusman menyebut, fenomena Pemilu 2019 yang menggabungkan pileg dengan pilpres membuat konsentrasi pemilih terpecah. Persoalan lainnya adalah risiko yang diterima PPP ketika menentukan sikap dalam pileg dan pilpres. Pun termasuk situasi internal yang dihadapi PPP saat ini.

“Selebihnya, maraknya money politic yang begitu massif dan terstruktur. Ini membuat PPP tak memiliki kemampuan untuk menghadapinya,” ungkap dia. (rdh/dwi/k8)

sumber : jpnn

LEAVE A REPLY