900 Ribu Kader Dikerahkan Jaga TPS Saat Pemilu

0
343

Pertama.id-Panglima Front Pembela Rakyat (FPR) Nugroho Prasetyo mengerahkan 900 ribu kadernya untuk mengawal tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April 2017 mendatang.

Kader itu dikerahkannya secara terpisah di tiga provinsi Indonesia, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Saya akan kerahkan 900 ribu orang di tiga provinsi. Kami akan awasi TPS ini,” kata Nugroho dalam acara konsolidasi nasional FPR untuk kemenangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin di Solo, Jawa Tengah, Minggu (17/3).

Nugroho mengatakan, sejauh ini saksi pemilu lebih banyak dikuasai PDI Perjuangan di sisi Jokowi. Sedangkan di kubu Prabowo Subianto – Sandiaga Uno dikuasai PKS. Sementara dari luar partai resmi pemilu, tidak ada yang mengawasinya secara intens.

“Karena itu, kami mengerahkan kader kami untuk memantau langsung,” kata Ketua Umum Partai Rakyat ini.

Nugroho mencium adanya gerakan yang ingin mencurangi Jokowi – KH Ma’ruf dalam pemilihan. Kecurangan itu, dia menduga akan berlangsung di tiga provinsi tersebut. Dia meminta semua pihak untuk berlaku jujur dalam Pilpres 2019.

“Kalau ada yang berbuat cara-cara tidak sehat, saya orang pertama yang akan mengambil komandan menguasai ibu kota. Saya orang pertama ambil risiko amankan Istana. Dan saya orang pertama yang ambil risiko mengamankan Presiden Jokowi. Saya juga orang pertama yang memerintahkan bentrokan untuk melawan kecurangan,” tegas Nugroho.

Mengenai pilihannya ke Jokowi – Ma’ruf, kata dia, karena pasangan calon itu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Dia memprediksi, jika Prabowo – Sandi menang, maka kelompok intoleran dan radikal akan menjamur di Indonesia.

Selain itu, Nugroho menganggap sel-sel Orde Baru juga akan hidup merongrong sumber daya negara jika oposisi menang.

“32 tahun kurang cukup mereka memerintah. Saya kira banyak sumber daya alam kita kebablasan karena rezim Soeharto,” tandas Nugroho. (tan/jpnn)

 

LEAVE A REPLY