Pertama.id-Lima wilayah di kawasan timur Indonesia berpotensi menjadi lapangan minyak raksasa (giant field).
Lima wilayah tersebut adalah Blok Selaru (Cekungan Aru-Tanimbar), Blok Arafura Selatan (Cekungan Arafura), Blok Boka (Cekungan Akimeugah), Blok Atsy (Cekungan Sahul), dan Blok Agats Barat (Cekungan Sahul).
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, Badan Geologi menggunakan data seismik 2D, Passive Seismic Tomography (PST), rembesan mikro, penelitian GnG, serta metode lainnya guna menemukan cekuangan-cekungan tersebut.
Hasilnya, pada Blok Selaru memiliki potensi P50 untuk skenario gas 4,8 trillion cubic feet (TCF).
”Dan minyak 4060 MMBO (million metric barrels of oil) atau juta barel minyak,” ujar Agung, Rabu (12/9).
Sementara itu, di Blok Arafura Selatan sumber daya potensial P50 untuk skenario gas 7,36 TCF dan minyak 6144.54 MMBO.
Di Blok Boka total sumber daya potensial P50 pun untuk gas 1,1 TCF dan minyak 930 MMBO.
Pada Blok Atsy total sumber daya potensial P50 untuk gas 0.9 TCF dan minyak 750 MMBO.
Untuk Blok Agats Barat ada sumber daya potensial P50 untuk skenario gas 0,7 TCF dan minyak 575 MMBO.
Beberapa blok lain yang memiliki potensi migas (lead dengan skenario P50), di antaranya, Blok Wamena dengan 263,75 MMBO skenario minyak dan 395.625 BSCF skenario gas.
Ada juga Teluk Bone Utara dengan potensi 239,79 MMBO untuk skenario minyak dan 1157.27 BSCF gas.
Ada pula Blok Sahul dengan potensi 150.75 MMBO skenario minyak dan 180.59 BSCF skenario gas.
Selain itu, Blok Buru dengan potensi untuk skenario minyak 54 MMBO dan 118.13 BSCF gas.
Ada juga Blok Misool dengan potensi 69.94 MMBO untuk skenario minyak dan gas 258.79 BSCF. (vir/c25/oki)
